• Table of Contents

  • Join 4 other subscribers
  • Sponsor

  • Statistik Blog

    • 19,318 hits
  • https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js

JAGALAH LISAN


Didalam Al-Qur’an terdapat ayat yang artinya : ﴾ Dan hamba hamba Allah Yang Maha Penyayang itu ialah orang – orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang – orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata – kata yang baik ﴿. ( Q.S : Al-Furqan : 63 ), ﴾ Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata : ” Bagi kami amal – amal kami dan bagimu amal – amalmu, kami tidak ingin bergaul dengan orang – orang jahil “﴿. ( Q.S : Al-Qashash : 55 ), ﴾Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir﴿ . ( Q.S : Qaf : 18 ). Dalam hadist terdapat hadist – hadist sebagaimana tersebut di bawah ini :

” من كان يؤمن باله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت “

Siapa yang beriman kepada allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah. ( Hadist dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah ).

 ” من يضمن لي ما بين لحييه ، وما بين رجليه ، أضمن الجنة.

Siapa yang bisa menjamin untuk saya apa yang diantara kumis dan jenggotnya ( maksudnya lisannya ), dan apa yang diantara dua kakinya ( maksudnya kemaluannya ), maka saya jamin baginya surga. (( Hadist dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Sahl Bin Sa’ad ).

وعن سفيان بن عبد الله قال قلت : يا رسول الله ما أخوف ما تخاف على ؟ فأخذ بلسان نفسه ثم قال : ” كف عليك هذا ” قال الترمذي حسن صحيح .

Dari Sufyan Bin Abdillah berkata : Saya pernah bertanya : Wahai Rasulullah, Sesuatu apakah yang paling anda takutkan atas diriku ?. Kemudian beliau lisannya dan bersabda : Jagalah ini ( lisan ). ( Berkata Imam Tirmidzi : Hasan Shahih )
Sungguh orang – orang yang masuk neraka banyak yang disebabkan karena lisan mereka sebagaiman yang dijelaskan Rasulullah dalam hadist riwayat Imam Tirmidzi dan Mu’adz.

Dari ayat dan hadist diatas menggambarkan kepada kita bahwa lisan memiliki peran yang besar dalam menentukan keselamatan dan kecelakaan kita. Maka hendaknya kita untuk tidak berbicara tanpa didasari dengan ilmu yang benar. Tergelincirnya lisan lebih berat daripada tergelincirnya kaki. Salah dalam berucap akan dapat berakibatkan kehancuran dan kecelakaan. Timbulnya perbuatan – perbuatan bid’ah, ma’shiat, syirik dan kasus – kasus pertumpahan darah serta yang lain adalah banyak disebabkan oleh lisan. Sebagai contoh, kalau seorang kyai berkata : Lakukanlah ini dan itu ( perbuatan bid’ah ), maka orang awampun akan mengikutinya. Padahal yang diucapkan adalah termasuk dari bentuk perbuatan bid’ah. Seorang berkata kepada kawannya : Berpacaran itu boleh dalam islam, maka kawannyapun menjalin hubungan cinta dengan seorang perempuan. Padahal ucapannya itu adalah termasuk perbuatan ma’shiat. Dan banyak contoh yang lain yang menggambarkan akan dahsyatnya pengaruh lisan.

Lisan dapat menjadikan pemiliknya dihormati oleh orang lain, jika dia menggunakannya dalam kebaikan. Seperti halnya lisan juga dapat menjadikan pemiliknya dibenci oleh orang lain, jika dia salah dalam menggunakannya. Lisan bisa menjadi anggota badan yang paling baik dan bisa juga menjadi anggota badan yang palin jelek. Itu tergantung dalam pemakainnya. Lisan adalah cerminan dari hati seseorang. Kapan hatinya baik, niscaya lisannyapun baik. Sebaliknya, kapan hatinya jelek dan kotor, maka kotor pula dan jelek pula lisannya. Semoga kita termasuk dari orang – orang yang Allah berikan hidayah taufiq, sehingga kita mampu menjaga lisan dan menggunakannya dalam apa – apa yang Allah ridhoi dan cintai.

DAFTAR PUSTAKA

كتاب الكبائرللشيخ عبد الوهاب

Leave a comment